Sabtu, 04 Juni 2011

HUMOR

CERPEN JOWO

Ono wong ndeso mlebu kutho, jenenge Widodo.

Tekan kutho Widodo bingung weruh bangunan gedhe-gedhe.

Pas neng ngarepe Bank, Widodo maco tulisan OPEN.

Widodo mikir, OPEN kok gedhe banget …terus rotine sepiro ?

Ono Bule arep mlebu Bank kuwi, Widodo mbengok ... mbengok.

Mas ojo mlebu, iku OPEN, bulene nekad tetep mlebu.

Ora suwe ono wong negro methu, Widodo gomong ...

Lha dalah dikandani ojo mlebu open kok ngeyel wae ...

gosong to awakmu.

STRES.

MENGHINDARI STRES

MENGHINDARI STRESS YANG BERAKIBAT STROKE

oleh : S u s e t y o

Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum Semarang


I. Pendahuluan

Selama 12 tahun terakhir ini ( 1995-2007 ) telah terjadi pergeseran pola penyakit yang didominasi penyakit infeksi/penyakit menular menjadi penyakit yang tidak menular seperti stroke,penyakit jantung iskemik,diabetes mellitus (DM/penyakit gula),penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi,cedera atau kecelakaan. Menurut laporan RISKESDAS ( riset kesehatan dasar ) 2007,stroke menduduki urutan pertama sebagai penyebab kematian di Indonesia yaitu sebesar 15,4%, sedangkan hipertensi sebagai penyebab kematian di urutan ke 3 (6,8%), DM sebagai penyebab kematian pada urutan ke 6 ( 5,7% ). Sedangkan penyebab angka kematian yang terjadi di rumah sakit menurut Dit.Jend.Bina Yanmedik(2009) sebagai urutan pertama adalah penyakit sisitim sirkulasi darah ( stroke,penyakit jantung iskemik,hipertensi) sebesar 11,06%, sedangkan penyakit nutrisi,endokrin&metabolic ( termasuk DM,Obesitas,dll) pada urutan ke 7 ( 6,73% ). Di Negara maju Amerika stroke merupakan 3 besar penyebab kematian, sekitar 137.000 penduduk Amerika meninggal akibat stroke setiap tahunnya.

Stress adalah salah satu faktor pencetus terjadinya penyakit psikosomatik yang antara lain dapat menyebabkan jantung berdebar-debar, sulit tidur ( oleh karena cemas ),tekanan darah tinggi ( hipertensi ), asam lambung produksinya berlebihan oleh karena nafsu makan berkurang ( Ulkus Peptikum/tukak lambung/penyakit maag ), keluar keringat dingin berlebihan, bahkan dapat mengganggu kenyamanan dalam beraktifitas sehari-hari. Stress dapat terjadi mulai dari rumah kita masing-masing ( masalah keluarga ), lingkungan di sekitar rumah kita, lingkungan pekerjaan yang dapat menimbulkan stress: beban waktu bekerja yang berat,partisipasi pekerja yang rendah,dukungan teman-teman sekerja/atasan rendah,pengembangan karier yang tidak jelas, waktu kerja terlalu lama,penghasilan rendah,adanya pelecehan seksual atau pelecehan psikologis ditempat kerja, dan tidak menutup kemungkinan stress terjadi di lingkungan gereja.

II. DEFINISI

stress.gifa. STRESS

Stress adalah suatu keadaan dimana terjadi rasa kekhawatiran yang menye-babkan ketegangan emosi ( emoti onal tension ).

Gambar orang yang stress

Akibat pekerjaan ( stress at work )

b. STROKE

Stroke adalah serangan otak ( brain attack ) terjadi akibat adanya bekuan darah yang menyumbat sebagian otak atau pembuluh darah di otak pecah mendadak, sehingga dapat mengakibatkan sebagian atau seluruh otak akan rusak/jaringan otaknya mati.






untitled.bmp


is.jpg


Gambar akibat stroke: tangan tidak bisa menggenggam (atas), Gambar :Tanda awal stroke/stroke mini/TIA (bawah).

AKIBAT STRESS

Apabila stress berlanjut maka akan terjadi perubahan emosi ( emotional reactions ) antara lain ketakutan, sensitive, depresi, marah, demotivasi, dan ansietas ( anxiety disorders ) yaitu suatu penyakit kejiwaan dimana terjadi rasa ketakutan yang relative menetap yang biasanya berhubungan perilaku kompulsif dapat berupa panik ( attacks of panic ). Stress dapat timbul akibat adanya masalah keluarga yang tidak terselesaikan dengan baik sebagai contoh hubungan suami-istri yang tidak harmonis, hubungan antara ayah-ibu-anak juga tidak harmonis atau akibat pola hidup konsumtif yang dapat mengancam kehidupan keluarga kristiani. Pola hidup konsumtif adalah ancaman yang tidak boleh dianggap remeh banyak contoh disekitar kita akibat pola hidup konsumtif ( pengeluaran > pemasukan/penghasilan ) akhirnya terjadi stress dalam keluarga yang dapat mengancam kesehatan fisik maupun mental seluruh anggota keluarga. Stress dapat juga disebabkan karena proses sosialisasi dengan tetangga di lingkungan kita tidak baik atau akibat beban pekerjaan berlebihan maupun lingkungan kerja yang tidak kondusif, bahkan tidak menutup kemungkinan stress dapat terjadi karena adanya keinginan untuk pelayanan di gereja yang ideal tetapi tidak bisa tercapai. Bagi para anak- pemuda-pemudi juga juga bisa mengalami stress karena beban pendidikan di sekolah maupun perguruan tinggi yang berat, belum lagi setelah selesai pendidikan di perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai dengan cita-cita yang tidak mudah. Pada akhirnya jika stress berlangsung terus menerus maka secara fisik akan terjadi peningkatan denyut jantung,ketegangan otot meningkat, berkeringat banyak, produksi adrenalin, frekuensi nafas meningkat, peningkatan tekanan darah ( hipertensi ), jika hipertensi tidak dikelola dengan baik maka akan menyebabkan terjadinya stroke.

TANDA DAN GEJALA STROKE.

Stroke dapat mengakibatkan gangguan indra perasa,perilaku,berpikir,memori dan emosi. Separuh bagian dari tubuh akan mengalami kelumpuhan atau lemah.

Lima tanda dan gejala stroke yang biasa dijumpai :

1 Mendadak lemah atau tidak bisa bergerak pada wajah, lengan ,kaki.

2 Mendadak bingung ,bicara kacau atau tidak mengerti/mengenal orang-orang dise-kitarnya.

3 Mendadak tidak bisa melihat pada satu mata atau kedua mata.

4 Mendadak terhuyung-huyung,sulit berjalan,atau kehilangan keseimbangan dan koordinasi

5 Mendadak sakit kepala hebat tanpa diketahui sebabnya.

Tanda-tanda adanya stroke biasanya terjadinya mendadak, jika kemudian tanda tersebut menghilang setelah beberapa menit maka disebut stroke mini ( mini stroke ) atau TIA(transient ischemic attack). TIA tidak menyebabkan kerusakan yang menetap tetapi suatu peringatan dini ( early warning ) kemungkinan terjadinya stroke yang sebenarnya, maka secepatnya harus mencari pertolongan untuk segera diobati.

FAKTOR RISIKO STROKE

Setiap orang bisa terkena stroke, perilaku dan kondisi kesehatan tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke.

KONDISI MEDIS YANG MENINGKATKAN RISIKO STROKE

1 Tekanan darah tinggi ( hipertensi ) menyebabkan risiko stroke meningkat, sedangkan diit tinggi garam, merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko hipertensi.

2 Kadar kolestrol darah tinggi akan menyebabkan deposit lemak akan menempel di pembuluh darah ( plaque ), hal ini akan menyebabkan tersumbatnya aliran darah ke otak sehingga terjadi stroke.

3 Penyakit jantung koroner akan menyebabkan terjadinya sumbatan plaque pada pembuluh darah sumbatan tersebut masuk ke jantung dan bisa menyebabkan stroke.Kelainan jantung lainnya yang meningkatkan risiko stroke defek katup jantung, irama jantung tidak teratur ( fibrilasi atrium ),pembesaran serambi/bilik jantung.

4 Diabetes akan meyebabkan peningkatan kadar kolestrol, dan tekanan darah.

5 Riwayat stroke sebelumnya atau adanya riwayat TIA.

PERILAKU STROKE

1 Merokok akan menyebabkan percepatan kekakuan pembuluh darah.

2 Konsumsi alcohol berlebihan meningkatkan tekanan darah, risiko kadar trigliserida meningkat yang dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah.

3 Aktifitas fisik kurang memadai meningkatkan risiko obesitas sehingga risiko hipertensi,kadar kolestrol dan DM semakin meningkat.

III. PENCEGAHAN STROKE

1 Stress harus diatasi dengan baik supaya tidak menyebabkan hipertensi yang dapat meningkatkan risiko stroke. Bagaimana menghindari /mengatasi stress? Tentunya dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Allah seperti tertulis di Yesaya 41:10 :“ Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau,janganlah bimbang sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan bahkan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan”. Setelah membaca firman tersebut kita masih bimbang,takut dan stress maka kemudian semua permasalahan yang membuat stress kita serahkan kepada Tuhan dengan doa ( Mateus 21:22: “dan apa saja yang kamu minta dengan penuh kepercayaan kamu akan menerimanya “). Selain itu untuk menghindari stress setiap menghadapi permasalahan maka harus selalu dilihat dari sisi positifnya ( positive thinking ). Bila stress sudah berlanjut dan terdapat keluhan kearah ansietas sebaiknya segera konsultasi ke dokter ( dokter umum/dokter spesialis penyakit dalam/dokter spesialis kesehatan jiwa ).

2 Diit makanan sehat dengan konsumsi makanan tinggi serat ,rendah kolestrol,rendah garam.

3 Mempertahankan berat badan supaya tidak terjadi obesitas.

4 Melakukan aktifitas fisik secara teratur dengan intensitas sedang selama 30 menit setiap hari.

5 Jangan merokok.

6 Batasi konsumsi minuman beralkohol.

7 Pemantauan secara berkala kadar kolestrol, tekanan darah,kadar gula darah untuk penderita DM.

8 Jika menderita DM,kolestrol darah tinggi, hipertensi, taatilah&minumlah obat secara

9 teratur sesuai anjuran dokter.

10 Jika ada kondisi medis yang perlu diperhatikan segera menemui petugas kese-hatan/dokter untuk mengatasi kondisi tersebut.

IV. RINGKASAN.

Stress dapat dihindari atau diatasi dengan baik dengan cara mempelajari firman Tuhan dan berdoa menyerahkan segala beban kepada Tuhan Allah. Jika stress tidak bisa diatasi dan berkembang menjadi penyakit ansietas maka sebaiknya melakukan konsultasi ke dokter umum/dokter spesialis penyakit dalam/dokter spesialis kesehatan jiwa.

Selain itu untuk menghindari stroke maka diit rendah kolestrol&tinggi serat,pengendalian dan pengobatan hipertensi, mengendalikan gula darah/bila penderita DM harus menaati anjuran dokter,jangan merokok, mengendalikan BB/obesitas, tetap berolahraga setiap hari selama 30 menit.

Kesehatan bukan segalanya, Segalanya tanpa kesehatan tidak akan pernah ada artinya …..... SALAM SEHAT…

REFERENSI :

1. Departemen Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia 2009. Diambil dari :www. depkes.go.id.2011.

2. CDC. Stroke. Diambil dari :http://www.cdc.gov/stroke/conditions.htm.

3. WHO.Raising awareness of stress at work in developing countries. Amodern hazard in a traditional working environment. Advice to employers and worker represent tatives. www..who.int /occupational_health/publications/raisingawarenessofstress.pdf.2007.